Apa Itu Anime?
Anime adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada animasi yang dibuat di Jepang. Kata "anime" sendiri merupakan kependekan dari "animation" dalam bahasa Inggris, yang kemudian diadaptasi dan dipersingkat dalam bahasa Jepang.
Meskipun secara harfiah "animation" bisa merujuk pada segala jenis animasi di seluruh dunia, di luar Jepang, istilah "anime" secara spesifik digunakan untuk animasi yang memiliki gaya visual khas Jepang dan diproduksi di Jepang.
Ciri khas anime yang membedakannya dari animasi lain meliputi:
Gaya Visual yang Unik: Anime sering kali memiliki ciri khas pada desain karakter (mata besar, rambut berwarna-warni, ekspresi emosional yang dramatis), detail latar belakang, dan penggunaan efek kamera seperti panning, zooming, dan angle shot yang seringkali digambar tangan.
Cerita dan Genre yang Beragam: Tidak seperti animasi Barat yang seringkali ditujukan untuk anak-anak, anime mencakup berbagai genre yang dapat dinikmati oleh semua kelompok usia, termasuk dewasa. Genre-genre ini sangat bervariasi, mulai dari fantasi, fiksi ilmiah, roman, drama, komedi, horor, hingga genre yang lebih spesifik seperti mecha (robot raksasa), isekai (terjebak di dunia lain), slice of life (kehidupan sehari-hari), dan masih banyak lagi.
Penekanan pada Emosi dan Konflik Kompleks: Anime cenderung lebih berani dalam mengeksplorasi emosi, konflik batin karakter, dan tema-tema yang lebih dalam dan kompleks, sehingga seringkali menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia.
Penyampaian Pesan Moral dan Budaya: Banyak anime juga berfungsi sebagai media edukasi atau penyebaran budaya Jepang ke seluruh dunia, memperkenalkan elemen seperti makanan, tradisi, dan gaya hidup khas Jepang.
Sejarah Anime
Sejarah anime sangat panjang dan kaya, berawal dari awal abad ke-20 dan berkembang pesat hingga menjadi fenomena global seperti sekarang.
Berikut adalah garis besar sejarah anime:
Awal Mula (Pra-1940-an):
Terinspirasi dari Barat: Animasi Jepang mulai muncul pada awal abad ke-20, terinspirasi oleh animasi Barat (terutama dari Amerika dan Eropa) yang mulai masuk ke Jepang.
Pionir Awal: Para seniman Jepang mulai bereksperimen dengan teknik animasi. Tiga tokoh yang sering disebut sebagai "bapak anime" adalah Jun'ichi Kōuchi, Seitaro Kitayama, dan Oten Shimokawa.
Film Pertama: Salah satu film animasi Jepang paling awal yang diketahui adalah "Katsudo Shashin" (sekitar tahun 1907), meskipun pembuatnya tidak diketahui pasti. Film lain yang terkenal dari periode awal ini adalah "Namakura Gatana" (1917) karya Jun'ichi Kōuchi.
Pengaruh Perang Dunia: Produksi anime sempat tersendat akibat Perang Dunia II dan Gempa Besar Kanto pada 1923.
Periode Pasca-Perang dan Masa Keemasan (1940-an - 1970-an):
Toei Animation: Setelah Perang Dunia II, industri animasi Jepang mulai bangkit kembali. Toei Animation didirikan pada tahun 1956 dan menjadi studio besar pertama yang menghasilkan film animasi panjang, seperti "Hakujaden" (Panda and the Magic Serpent, 1958), yang terinspirasi dari film Disney.
Osamu Tezuka dan "Astro Boy" (1960-an): Periode ini ditandai dengan munculnya Osamu Tezuka, yang sering disebut "God of Manga" atau "Dewa Manga". Ia menerapkan teknik animasi terbatas (limited animation) yang lebih hemat biaya namun tetap efektif, terinspirasi dari studio Hanna-Barbera. Karyanya yang paling terkenal adalah "Astro Boy" (Tetsuwan Atomu) yang pertama kali tayang sebagai serial TV pada tahun 1963. Astro Boy menjadi sangat populer di Jepang dan juga menjadi anime Jepang pertama yang sukses diekspor dan ditayangkan di Amerika Serikat.
Perkembangan Genre: Studio-studio lain seperti Tatsunoko Production juga muncul, dan berbagai genre mulai berkembang, termasuk anime olahraga seperti "Attack No. 1" dan "Star of the Giants", serta mecha seperti "Mazinger Z".
Era Diversifikasi dan Peningkatan Kualitas (1980-an - 1990-an):
Populer di Jepang: Anime menjadi arus utama di Jepang dengan peningkatan produksi. Munculnya seri-seri ikonik seperti "Gundam", "Macross", dan "Dragon Ball". Genre-genre seperti real robot, space opera, dan cyberpunk semakin populer.
Pengaruh Global: Anime mulai dikenal luas di Amerika Serikat pada 1980-an dan menjadi bentuk hiburan mainstream pada 1990-an. Film seperti "Akira" (1988) dan "Ghost in the Shell" (1995) mendapatkan pengakuan internasional.
Studio Ghibli: Didirikan pada tahun 1985 oleh Hayao Miyazaki dan Isao Takahata, Studio Ghibli menciptakan film-film animasi berkualitas tinggi dengan cerita yang mendalam dan visual yang indah, seperti "My Neighbor Totoro" (1988) dan "Princess Mononoke" (1997), yang meraih banyak penghargaan.
Masa Kini dan Era Digital (2000-an - Sekarang):
Globalisasi: Anime terus tumbuh menjadi industri raksasa dengan basis penggemar global yang sangat besar. Internet dan platform streaming (seperti Crunchyroll, Netflix) berperan besar dalam menyebarkan anime ke seluruh dunia.
Inovasi Teknologi: Penggunaan teknologi komputer dalam produksi anime semakin canggih, meskipun elemen gambar tangan tetap dipertahankan.
Kesuksesan Internasional: Film-film Studio Ghibli seperti "Spirited Away" (2001) memenangkan Academy Award, membawa anime ke tingkat pengakuan global yang lebih tinggi. Serial seperti "Naruto", "One Piece", "Bleach", "Attack on Titan", dan "Jujutsu Kaisen" menjadi fenomena budaya populer di seluruh dunia.
Diversifikasi Konten: Berbagai genre dan subgenre terus bermunculan, dengan eksplorasi tema yang semakin luas dan kompleks.
Singkatnya, anime adalah bentuk seni animasi Jepang yang unik, dengan sejarah panjang dan perkembangan pesat, menjadikannya salah satu budaya populer paling berpengaruh di dunia saat ini.







0 komentar:
Posting Komentar